Zikir bersama sebagai bentuk perenungan dan doa dalam menghadapi ujian sekolah dan Ujian Akhir Nasional tahun 2020 di gelar di pelataran halaman SMAN 1 Makassar, Jumat 13 Maret 2020. Seluruh siswa dari kelas XII mengikuti rangkaian acara zikir bersama itu dengan seksama.
Kepala sekolah, Andi Tjendrawanawati, M.Pd I ketika dalam sambutannya memberikan semangat positif kepada seluruh siswa kelas XII. Ia berkehendak agar seluruh siswa kelas XII saat ini ketika mereka telah selesai bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi untuk kemudian mengejar impian mereka sesuai cita-citanya. Ia berharap agar seluruh siswa bisa sukses di bidang masing-masing dan menjadi orang yang tersegani di masyarakat sebagai alumni SMAN 1 Makassar.
Ia melanjutkan bahwa salah satu kebanggan guru itu adalah ketika mendengar dan melihat siswa yang telah diajarnya sanggup mewujudkan apa yang diinginkan dan sukses seperti impiannya.
Ia juga berpesan, bahwa ketika sukses nanti, jangan sama sekali melupakan almamater SMANSA sebab kesuksesan yang diraih tidak luput dari langkah pertama di sekolah.
“Anak-anakku, ketika Anda sukses nanti, kalian tidak boleh melupakan sekolah ini, Jangan seperti kacang yang lupa akan kulitnya,”ungkapnya berharap.
Pernyataan dan harapan kepala sekolah tersebut disambut hiruk oleh seluruh siswa kelas XII. Sambil mengucapkan “aamiin” derap tepuk tangan menjadi atmosfer positif yang menjadi energi para siswa tersebut untuk benar-benar bisa mewujudkan impiannya.
Dalam zikir tersebut, pengisi zikir dan motivasi diisi langsung oleh KH. Sudirman, S.Ag. Ia memberikan beberapa motivasi dan semangat agar siswa bisa benar-benar sanggup menghadapi tantangan yang tidak kecil, baik saat menghadapi ujian ataupun ketika mereka masuk ke dunia yang benar-benar membutuhkan perjuangan.
Tidak lupa juga ia mengingatkan siswa bahwa sebesar apapun kehebatan seseorng, tidak boleh mengabaikan Allah, sebab seluruh kemampuan yang dimiliki adalah milik Allah Swt.
“Jangan pernah tidak melibatkan Allah atas apa pun yang akan kita lakukan,”tandasnya sembari memberi arahan dan doa yang sangat perlu diamalkan saat menghadapi persoalan hidup, termasuk ujian Nasional nanti.
Rangkaian acara Zikir tersebut ditutup dengan jabat bersama sebagai rangkaian syukur setelah selama tiga tahun belajar di Smansa. Rangkaian ini juga sebagai wujud permohonan maaf atas tindak tanduk guru dan siswa bahwa seluruh guru di Smansa tidak pernah menaruh amarah dan dendam sedikitpun pada anak didiknya meski terkadang dalam menangani peserta didik harus sedikit menggunakan tindakan yang agak keras sebagai wujud pelaksanaan tata tertib sekolah.
