TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Dr Taruna Ikrar merupakan dokter okter medis dengan Spesialis dan Ilmuwan: Farmakologis, Dokter Jantung, Ahli Saraf dan Electrophysiologis yang baru-baru ini menerbitkan buku berjudul “Gagasan Indonesia Modern Berbasis NeuroLeadership”.
Buku tersebut berisi gabungan tentang ilmu neurosains dan leadership (kepemimpinan).
Buku setebal 281 halaman ini membahas tentang bagaimana Indonesia modern dari cara pandang neurosains. Melihat pola kepemimpinan yang berbasis otak.
“Diotak itu memiliki struktur yang sangat spesial, mengandung 187 milyar sel-sel saraf. Dalam otak itu ada siklus yang menentukan cara mengambil keputusan. Bagaimana otak itu mempertimbangkan sesuatu benar dan salah, berproses saat cemas atau menyelesaikan masalah,” katanya saat bertandang ke Kantor Tribun Timur Jl Cendrawasih no 430, Kota Makassar, Minggu (3/3/2019).
Lelaki yang kerap disapa Dr Taruna ini menulis buku ini lantaran ingin memperkenalkan sebuah pandangan baru atau cara baru dalam proses pengambilan keputusan dan proses kepimpinan berdasarkan otak.
“Jadi ingin membawa Indonesia menjadi negera yang luar biasa dengan berbasis kemampuan otak,” tambahnya.
Akal pikiran manusia menurutnya dapat menghasilkan teknologi, inovasi, perubahan yang membuat dunia yang lebih baik.
Buku yang launching pada 27 Februari 2019 ini merupakan buku ketujuh yang ditulisnya. Saat ini sudah dapat dibeli di online seperti Bukalapak dan beberapa toko buku di Indonesia.
“Kita utamakan jual di online agar jangkauannya lebih luas. Orang dengan mudah mendapatkannya,” tambah Taruna.
“Saya membutuhkan waktu setahun untuk menyelesaikan buku ini,” tambahnya.
Masa kecil
Taruna terlahir dari pasangan yang berprofesi sebagai guru SD.
Dia anak kelima dari sepuluh bersaudara. Dari semua saudaranya hanya Taruna berhasil meraih profesi dokter.
Semasa menduduki Sekolah Dasar (SD) Taruna pernah membolos sekolah selama sebulan lebih tanpa diketahui orang tua.
Kala itu, dirinya bosan menerima pelajaran yang hanya menulis melulu.
“Waktu itu dipanggil orang tua dan saya dimarahi,” ujarnya.
Meski demikian ia tetap medapat predikit raja matematika.
“Guru saya setiap memanggil siapa yang bisa mengerjakan dipapan tulis saya selalu maju,” tambahnya.
Sejak kecil, lelaki kelahiran Ujung Pandang 15 April 1969 ini telah bercita-cita menjadi seorang dokter.
“Saya selalu senang melihat dokter. Menurut saya dokter merupakan cara saya untuk beramal pada orang banyak,” ujarnya.
“Gaji orang tua saya sangat pas-pasan tapi kami semua sudah ditekankan oleh orang tua sejak kecil bahwa pendidikan itu penting,” .
Jualan Mangga
Taruna juga pernah berjualan mangga di Pasar Terong Makassar saat menduduki sejak SD hingga SMA.
“Saya jualan mangga harum manis, kandrejawa, macan. Saya bawa ke pasar dan jajakan disana, saya tidak malu. Orang tua tak melarang karena pekerjaan ini halal. Ini saya lakukan untuk beli buku dan jajan,” jelasnya.
Kuliah
Taruna lulus kedokteran jalur bebas tes lantaran mendapat peringkat pertama di sekolahnya SMA Negeri 1 Makassar.
Uniknya dengan bersamaan ia juga lulus beasiswa Habibi untuk bersekolah teknik mesin di Jepang.
Namun, ia menolaknya sebab cita-citanya sejak dulu ialah menjadi seorang dokter.
“Orang tua juga bilang sepanjang silsilah keluarga belum ada yang jadi dokter. Kata-kata itu semakin meyakinkan saya untuk melepas beasiswa teknik mesin dan mengambil beasiswa supersmart di jurusan kedokteran di Unhas,” ujarnya.
Ia menempuh kuliah hingga Postdoctoral tanpa membebankan orang tua (beasiswa).
Aktif beorganisasi
Dirinya aktif berorganisasi dan pernah menjabat sebagai ketua di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Ditahun 1990 ia menjabat sebagai ketua HMI Unhas. Kemudian 1993 menjabat sebagai ketua HMI Cabang Makassar dan 1996 terangkat menjadi Ketua Umum HMI Se-Indonesia.
Hobi Berenang
“Saya hobi berenang dan menyelam,” katanya.
Setiap seminggu sekali ia selalu menyempatkan berenang bersama sang anak yang juga memiliki hobi yang sama,
“Dirumah saya di Amerika ada kolam berenang jadi saya sering renang disana,” katanya.
Taruna memiliki seorang istri yang berprofesi sebagai seorang dokter spesial anak di Amerika Serikat. Serta telah dikaruniai tiga orang anak.
“Persyaratan ayah saya dulu boleh bekerja di luar negeri asal menikah dulu dengan orang Indonesia,” katanya.
“Saya selalu menyempatkan sekali tiga bulan untuk berkunjung ke Kota Makassar,” tambahnya.
Profesi
Selain berprofesi sebagai seorang penulis ia juga seorang Profesor
dan Dekan, Sekolah Internasional Ilmu Biomedis, Pasifik Universitas Ilmu
Kesehatan, California, AS,
Profesor Tambahan, Departemen Neurologi,
Universitas Hasanuddin, Makassar dan Penasihat Khusus, Rumah Sakit
Presidensial, RSPAD, Republik Indonesia, Jakarta
Profil
Nama lengkap: Prof dr Taruna Ikrar MD, M Pharm, PhD
Tempat, tanggal lahir: Ujung Pandang, 15 April 1969
Agama: Islam
Istri: Elfi Wardaningsih
Anak:
- – Aqilla Safazia Ikrar
- – Athallah Razandhia Ikrar
- – Alaric Khalifah Ikrar
Pendidikan
SD: SD Negeri Karuwisi
SMP: SMP Negeri 8 Makassar
SMA: SMA Negeri 1 Makassar
Pendidikan Tinggi
1. Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia, Bachelor of Science (BSc),
Lulus pada tahun 1994
2. Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia, Dokter (MD),
Lulus tahun 1997
3. Lulus Pemeriksaan Dokter dari Dewan Nasional Indonesia Medical Licensure, 1998.
4. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Program Magister Ilmu Biomedis dengan
Spesialisasi Farmakologi (M Pharm.) Lulus pada tahun 2003
5. Fakultas Kedokteran, Universitas Niigata, Jepang, Filsafat Dokter (PhD), (Kardiologi) Lulus
September 2008
6. Cendekiawan Pascadoktoral, Divisi Ilmu Saraf, Divisi Neurobiologi, Fakultas Kedokteran,
University California, Irvine, USA (2008-2013)
Karir Pengalaman Akademik dan Penelitian
1. Dekan Fakultas Biomedis, Universitas Ilmu Kesehatan Pasifik, California, AS (Sejak tahun 2017)
2. Profesor di Biomedical School, Universitas Ilmu Kesehatan Pasifik, California, AS (Sejak-2017)
3. Asisten Profesor di Departemen Neurologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar.
(2016-Sekarang)
4. Profesor, Fakultas Kedokteran, Universitas Bososwa, Makassar Indonesia (Sejak Agustus 2017)
5. Asisten Spesialis, Departemen Neurobiologi, Fakultas Kedokteran, University of California, Irvine
(2014-2016)
6. Kuliah Khusus Tambahan, Departemen Kedokteran Farmakologi, Universitas Teknologi MARA,
Malaysia (2013-2015)
7. Kuliah Tambahan, Departemen Biologi, Divisi Ilmu Saraf, Universitas Surya (2012-
2015).
8. Dewan Editor, Jurnal Internasional: Jurnal Ilmu Dentomaxillofacial (P-ISSN 2503-0817 / E-ISSN
2503-6825)
9. Pemimpin Redaksi, Jurnal Internasional: Kemajuan dan Komunikasi dalam Ilmu Pengetahuan (2014-Sekarang)
10. Dewan Editorial Penasihat Internasional, Jurnal Penelitian Kesehatan Makara (2015-Sekarang)
11. Dewan Editor Internasional, Jurnal Ilmu Kesehatan Malaysia (2015-Sekarang)
12. Pemimpin Redaksi Majalah Hidup Sehat (Sejak 2016)
13. Direktur Jarak Jauh, Lembaga Sirkulasi Otak Indonesia (BCII), Universitas Surya (2013-2015)
14. Rekan Penelitian, Fakultas Kedokteran, Universitas California, Irvine, AS (2008-2010)
15. Dewan Editorial dan Kontributor Utama, Majalah Kabari, AS (2008-Sekarang)
16. Asisten Pengajar, Divisi Kardiovaskular dan Kontrol Vital, Sekolah Pascasarjana Kedokteran dan
Ilmu Kedokteran Gigi, Universitas Niigata, Jepang (2006-2008)
17. Asisten Penelitian, Divisi Kardiovaskular dan Kontrol Vital, Sekolah Pascasarjana Kedokteran dan
Ilmu Kedokteran Gigi, Universitas Niigata, Jepang, (2007-2008)
18. Dosen Farmakologi, Akademi Ilmu Obstetri, Rumah Sakit Usada, Jakarta, Indonesia (2002-
2004)
19. Dosen Farmakologi, Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas UMJ,
Jakarta, Indonesia, (2003-2004).
20. Asisten Dosen, Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hassanuddin,
Makassar (1993-1999).
Penghargaan
1. Institut Nasional untuk Gangguan Neurologis dan Stroke (hibah EY016052).
2. The National Eye Institute (Grant EY016052),
3. Lembaga Kesehatan Nasional AS memberikan RO1-EY014882 (Hey-Kyoung Lee),
4. Yayasan Bettencourt Schueller dan Yayasan Philippe (Antonie Bernard),
5. NARSAD, Inisiatif Sel Punca New York,
6. Lembaga Kesehatan Nasional AS memberikan RO1-MH068542,
7. Harapan (HDRF) untuk dana Yayasan Depresi (Rene Hen),
8. Hibah Institut Kesehatan Nasional AS 4R00MH086615-03,
9. Ellison Medical Foundation, Penuaan Cendekia Baru dan hibah Whitehall Foundation (Amar Sahay),
10. Penghargaan Mombukagakusho (Kementerian Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Jepang).
11. CCBCC (Pusat Sistem Biologis Kompleks), “Penghargaan Peluang” berjudul: “Skala besar
analisis jaringan spatiotemporal koneksi sirkuit saraf kortikal ”University of California, AS
12. IPHI, Beasiswa Award 2000-2002
13. Institut Kesehatan Nasional, AS, R01, 2012-2018
14. Penghargaan National Sciences Foundation, Amerika Serikat, 2012-2015.
15. Institut Kesehatan Nasional (nomor proyek: RO1-NS078434),
16. Aliansi Nasional untuk Penelitian Skizofrenia dan Depresi (NARSAD)
17. Outstanding Scientist, USA, 2014.
18. Akil Award, untuk Prestasi Ilmiah Medis, Universitas Hasanuddin, 2016
19. Penghargaan Kelas Satu, Universitas Hasanuddin, 1994
Sosial media
Linkedin
www.linkedin.com/in/taruna-ikrar-md-phd-409527164
Researchgate
researchgate.net/profile/Taruna_Ikrar
Assalamualaikum.. Dr Taruna Ikrar… Apa kabara…? Saya Daengvsyariff dari california… Saya ada Di jkt sekarang., Wa saya 0818 0712 1209… Thanks..slm Utk Istri.n anak2.
Profil yang sangat luar biasa terutama masa di kampus merah