SMANSAMKS. Kadis Pendidikan Sulsel, Prof. Dr. Muhammad Jufri, mengatakan bahwa prestasi unggul yang telah ditorehkan oleh Smansa harus bisa semakin memacu semangat untuk memberikan pelayanan yang jauh lebih baik.
“Semoga raihan dari Satyalencana ini akan selalu memacu semangat kita untuk memanfaatkan waktu terbaik, prestasi-prestasi unggul yag kita miliki untuk memberikan yang paling terbaik untuk dunia pendidika kita. Kalau bisa menjadi yang terbaik, menjadi baik saja tidak cukup” harapnya.
Ia menambahkan bahwa apa yang dilakukan selama ini bukan hanya karena telah ditugaskan oleh negara, tetapi di dalamnya ada kebermaknaan hidup yang disematkan.
“Satu orang saja bisa kita cerdaskan. Apalagi kalau kita bisa menyuntikkan berbagai nilai, tentu itu yang akan menjadi menjadi investasi kita di dunia ini sampai ke akhirat,” ungkapnya. Inilah merupakan dasar dari Spritual teaching yakni pembelajaran yang berdasar pada nilai-nilai spritual yang tinggi.
Itulah yang menjadi salah satu dasar tagline yang dicanangkan sesaat setelah ia diamanahakan memimpin lembaga pendidikan Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan dengan tagline, “Sucikan Hati, Ikhlas dalam Bekerja”.
Ia mengharapkan agar semangat tersebut bisa diterapkan oleh seluruh insan pendidikan sulawesi selatan yang dipimpinnya untuk selalu berusaha dan mengolah serta mengedepankan cara cara bekerja dengan sandaran hati yang suci.
Memetik ungkapan Imam Algazali dalam kitab Ihya Ulumuddin, Pakar Psikologi dan dosen dari Universitas Negeri Makassar ini mengungkapkan bahwa Ilmu merupakan sesuatu yang suci, maka jangan menempati sesuatu yang suci jika tidak suci.
“Kalau guru, sucikan hati, ikhlas dalam mengajar. Kalau siswa, sucikan hati ikhlas dalam belajar, kira kira begitu turunan dari tagline ini. Kalau hati suci, kita akan bekerja dengan penuh keikhlasan,” tandasnya. (ra)
Mantap tagline pak Kadis ” Sucikan Hati, Ikhlas Dalam Mengajar ” dengan hati yg ikhlas dalam mengajar, insyaaAllah ilmu yg diberikan berkah buat anak didik kita.