SMANSANEWS. Ini unik. Lomba makan kacang antar para guru bidang studi. Lebih unik lagi, karena yang bertindak sebagai tim juri adalah para siswa yang tergabung di dalam organisasi siswa intra sekolah. Apalagi, Kepala sekolah dan para wakilnya turut ambil bagian.
Tanpa malu-malu, kepala sekolah, wakasek, dan jajarannya serta guru, beradu kecepatan menghabiskan kacang yang disediakan panitia. Mereka beradu kemampuan dan kecepatan untuk keluar sebagai yang tercepat dan memenagkan lomba itu.
Histeria peserta lomba semakin seru tatkala kacang yang akan dimakan akan habis. Keisengan peserta tak bisa dielakkan hanya untuk membuat rivalnya kalah. Ada yang menambahkan kacang, ada yang tiba-tiba kacangnya habis, ada juga yang tidak dikunyah, langsung ditelan. Tapi, hal itu tidak menjadi persoalan. Justru semakin terlihat seru dan lucu saja.
Konsep acara dalam rangka memeriahkan HGN 2020 yang dirancang dan diprakarsai oleh Andi Fasdillah, M.Pd. ini membuat para peserta tak mampu menahan histeria. Mereka beradu kecepatan menghabiskan kacang yang disiapkan sebelumnya. Begitu pun pada lomba karaoke yang mengharuskan setiap divisi ikut serta dalam lomba tersebut.
“Dengan memperingati hari guru nasional, semoga kita semua tetap selalu menjafi panutan, pemberi inspirasi dan pelita bagi peserta didik. Selain itu, melalui kegiatan ini pula kita sebagai guru Smansa menjadi semakin kompak selaluu,” ungkap Andi Fasdillah, sebagai koordinator panitia pelaksana HGN 2020 Smansa.
Usai lomba, Kepala sekolah menyerahkan cendrrama dan hadiah kecil kepada seluruh peserta yang keluar sebagai pemenang. Baik lomba makan kacang maupun lomba karaoke.
“Kita selalu ingin keterikatan yang solid antara guru, siswa, dan unsur lainnya menjadi sangat kuat,”ungkap Tjendranawati. “Bukan siapa yang akan menjadi juara, tetapi kebahagiaan dalam kekompakan yang diinginkan dalam kegiatan ini,” lanjutnya.
penyerahan hadiah dan cendramata kepada guru yang menjuarai lomba.